Thursday, 25 June 2020

KAS

Kas adalah aktiva lancar perusahaan yang terdiri dari uang kertas uang logam dan kertas berharga yang mempunyai sifat seperti uang, yaitu dapat diterima sebagai alat pembayaran atau alat tukar termasuk juga simpanan di Bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu.

Kas adalah aktiva yang dimiliki dan digunakan pada hampir semua penghasilan. kas merupakan alat tukar dan juga digunakan sebagai dasar pengukuran dalam akuntans.

Ibarat seorang manusia kas merupakan darah yang akan mengalir di tubuh perusahaan. Kas akan memberikan dukungan terhadap seluruh operasional bagian tubuh perusahaan. jika kas yang mengalir mengalami gangguan, operasional perusahaan akan dapat terganggu. Begitu pentingnya kas bagi seluruh perusahaan sehingga kas merupakan aktiva yang paling likuid dan di letakkan di bagian atas neraca.

Motif utama perusahaan memegang uang kas antara lain:
1. Motif transaksi, yaitu kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran yang timbul dari kegiatan bisnis
2. Motif berjaga-jaga, yaitu kas diperlukan untuk berjaga-jaga Apabila terjadi kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga
3. motif spekulasi, yaitu kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulatif agar mendapat keuntungan Jika ada peluang jangka pendek

Salah satu hal yang sering terjadi di perusahaan adalah terjadinya selisih kas.
Kas antara pencatatan dengan kas yang kita pegang kadang gak sesuai alias ga balance.

Kalo dalam akuntansi, kalo terjadi selisih kas.. ada perhitungannya.. jadi si pemegang kas ngga perlu ganti atau nombok kalo terjadi selisih.

Pengertian selisih kas itu sendiri adalah merupakan perbedaan yang terjadi antara jumlah kas menurut perhitungan fisik dan catatan khas yang ada pada rekening bank maupun catatan buku besar kas pada perusahaan

Terjadinya selisih kas dapat disebabkan karena kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi penjualan tunai misalnya ,
1. kekeliruan saat melakukan pengembalian uang kepada pelanggan
2. Kesalahan mencatat yang dilakukan baik pada saat melakukan penerimaan kas maupun pengeluaran kas yang kemudian baru diketahui adanya selisih setelah dilakukan pencakokan pada saldo kas perusahaan maupun pada bank

Apabila kas menurut perhitungan fisik lebih besar dibanding menurut catatan buku besar kas disebut selisih kas lebih (cash overage)

Tapi apabila kas menurut perhitungan fisik lebih kecil dibanding menurut catatan buku besar kas disebut selisih kas kurang (cash Shortage)

Nah kalo pada akhir periode setelah dilakukan pencocokan kemudian terjadi selisih kas.. maka pencatatan jurnal penyesuaian nya adalah sebagai berikut :
~ selisih kas lebih, jurnalnya adalah :
KAS (D)
SELISIH KAS (K)

~ Selisih kas kurang, jurnalnya adalah :
SELISIH KAS (D)
KAS (K)

Contoh soal
Saldo kas menurut buku kas menunjukkan jumlah debit Rp. 12.560.000, Sedangkan jumlah kas menurut perhitungan fisik menunjukkan jumlah Rp. 12.545.000
Jurnal penyesuaian untuk mencatat selisih kas tersebut adalah :
Karena yg kita catet (buku kas) lebih gede, dari uang yg adav sebenarnya (perhitungan fisik) maka selisih kas kurang (cash shortage). Jadi biar pencatatan buku kas nya berkurang diperlukan jurnal sebagai berikut :
Selisih kas (D) Rp. 15.000
Kas (K)  Rp. 15.000

Noted : 12.560.000 - 12.545.000 = 15.000

Jadi patokannya itu perhitungan fisiknya kalau misalnya uang yang kita pegang itu lebih besar daripada yang dicatat berarti dia selisih kas lebih, tapi kalau uang yang kita pegang lebih kecil daripada yang kita catat di buku Berarti itu namanya selisih kas kurang

Nah kenapa casnya ditaruh di kredit supaya nanti pas neraca saldo di sesuaikan pencatatan kas nya berkurang.

Selisih kas kurang yang jumlahnya tidak materil (kecil) dapat dianggap sebagai kerugian perusahaan dan dicatat sebagai beban lain-lain, sebaliknya kas lebih yang tidak materil dapat dianggap sebagai pendapatan lain-lain.

namun jika selisih kas cukup besar dan dapat diketahui keberadaannya dan kemungkinan dapat ditagih maka dapat dianggap sebagai piutang. Apabila tidak dapat ditagih selisih kas dilaporkan sebagai rugi luar biasa (extra Ordinary losses)

Contoh kasus selisih kas kurang yang tidak materil itu kayak selisih karna pembulatan. Nah itu kan kecil ya dan gak diketahui keberadaannya. Jadi kalo selisih kurang, dimasukin ke beban lain-lain aja. Tapi kalo selisih lebih masuknya ke jurnal pendapatan lain-lain.  

Sumber materi : 
- Akuntansi siklus akuntansi tingkat menengah (intermediate), penerbit Yudistira
- Modul Akuntansi 2A, penerbit Erlangga


Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home