Tuesday, 15 September 2020

PERBEDAAN AMORTISASI, DEPRESIASI, DEPLESI

 

Jangan Kebalik …

Kebanyakan dari kita mengetahui penyusutan itu yah penyusutan aktiva tetap saja, seperti bangunan, kendaraan, ataupun mesin. Padahal dalam akuntansi, penyusutan itu ada 3 yaitu amortisasi, depresiasi, dan deplesi

Beberapa istilah yang kadang kita lupa, malah sering kebalik kan… admin doang sih kayaknya  yg kek gitu wkwkw

Di dalam ilmu akuntansi, kita mengenal suatu penurunan nilai atau penyusutan dari sebuah aset yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Aset yang mempunyai umur ekonomis yang lebih dari satu tahun tersebut adalah Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud. Aset Tetap misalnya tanah, gedung atau bangunan, mesin produksi, kendaraan operasional dan yang lainnya. Sedangkan contoh dari Aset Tak Berwujud adalah hak paten, merk dagang, goodwill dan yang lainnya. Semua Aset tersebut memiliki umur ekonomis dan mengalami penurunan nilai tiap saat. Penurunan nilai ini di dalam akuntansi dikenal sebagai penyusutan untuk Aset Tetap, amortisasi untuk Aktiva Tidak Berwujud, dan Deplesi untuk asset yang tidak dapat diperbaharui

1.      Amortisasi

Pengertian Amortisasi adalah suatu penurunan atau pengurangan nilai suatu Aktiva tidak berwujud secara bertahap dalam rentang jangka waktu tertentu disetiap periode akuntansi. Pengurangan nilai aktiva tak berwujud ini dilakukan dengan cara mendebit akun beban amortisasi dan mengkredit akun aktiva tak berwujud. Asset tetap tidak berwujud contohnya : hak paten, copyright, trademark, goodwill dsb

2.      Depresiasi

Depresiasi adalah metode perhitungan penyusutan manfaat ekonomi untuk aset tetap (aktiva tetap) berwujud seperti tanah, gedung kantor, mesin, kendaraan dsb).

 

3.      Deplesi

Deplesi ialah metode perhitungan penyusutan nilai atas aset tetap (aktiva tetap) berwujud dan tidak berwujud  yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti kayu, bijih besi, barang tambang dsb. deplesi diartikan sebagai alokasi biaya yang diperolehan sumber-sumber alam ke periode-periode yang menerima manfaat dari sumber itu.

Biaya deplesi dihitung dengan metode satuan produksi yang berarti bahwa biaya deplesi merupakan fungsi jumlah satuan yang dieksploitasi selama satu periode. Dalam ini hal yang di eksploitasi adala sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Karena pengelolaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui berhubungan erat dengan sektor pertambangan, maka bisa dikatakan bahwa kata deplesi selalunya pasti merujuk pada perhitungan akuntansi pertambangan yang beerkaitan dengan hasil residu, tafsiran perolehan, dll.

 

Dapat disimpulkan bahwa depresiasi adalah penyusutan aktiva tetap seperti: tanah,kendaraan,mesin,dan bangunan. Sedangkan amortisasi adalah penyusutan aktiva tidak berwujud seperti: hak paten, hak cipta, goodwill, dan merk dagang. Dan deplesi adalah penyusutan untuk Sumber Daya Alam seperti: barang hasil tambang, kayu hutan, dan lain sebagainya.



Labels:

Tuesday, 14 July 2020

PPh PASAL 21

*PPh Pasal 21*
PPh 21 adalah pajak pemotongan yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh seorang Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) dalam negeri atas pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang dilakukannya. PPh 21 dipotong dari penghasilan yang diterima oleh seseorang

Umumnya PPh 21 ini berkaitan dengan pajak yang digunakan pada sistem penggajian suatu perusahaan. Namun, sebenarnya PPh 21 juga digunakan secara luas untuk berbagai kegiatan lainnya.

Perlakuan atas PPh 21 sangat bervariasi tergantung pada jenis penghasilannya. Ada berbagai kategori jenis penghasilan yang dikenakan PPh 21, seperti:

1. Penghasilan bagi Pegawai Tetap
2. Penghasilan bagi Pegawai Tidak Tetap
3. Penghasilan bagi Bukan Pegawai
4. Penghasilan yang dikenakan PPh 21 Final
5. Penghasilan Lainnya

Nah sekarang kita bahas yang *Penghasilan bagi Pegawai Tetap*

Sebelum menghitung pajak, kita perlu tau tentang Biaya Jabatan, PTKP, PKP, dan tarif pajak.

*Biaya Jabatan*
Istilah biaya jabatan adalah istilah perpajakan dalam hal ini tentang PPh 21 pribadi. Biaya jabatan merupakan persentase asumsi pihak perpajakan bahwa sebagai seorang pekerja atau karyawan pasti memiliki pengeluaran (biaya) selama setahun pasti dalam hubungannya dengan pekerjaannya dan karena itu, pihak perpajakan menetapkan biaya jabatan dikenakan tarif tetap 5% dikali penghasilan bruto setahun. Dan setinggi-tingginya 6 juta (setahun) atau 500 ribu (sebulan) sesuai peraturan terbaru. Biaya yang ditetapkan pihak perpajakan sebagai pengurang penghasilan bruto atau gaji.

Contoh sederhana seorang guru pergi ke sekolahnya menggunakan angkutan umum, biaya ongkos yang guru bayarkan tersebut dapat dikatakan biaya jabatan.

Cara menghitungnya.. penghasilan bruto x 5%
Misal. Penghasilan Bruto arif setahun 50.000.000
Maka biaya jabatannya adalah :
50.000.000 x 5% = 2.500.000

Tapi kalo penghasilan Arif 200.000.000 setahun.
Maka perhitungan by. Jabatannya adalah :
200.000.000 x 5% = 6.000.000 (walaupun hasil kalinya 10.000.000, karna batas maksimal setahunnya adalah 6 jt. Maka by. Jabatan yg dikenakan adalah 6jt)


*Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)*
merupakan pendapatan yang tidak dikenai Pajak Penghasilan seperti yang termuat dalam PPh Pasal 21. Menurut Direktorat Jenderal Pajak, Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dijelaskan sebagai pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dasar Wajib Pajak beserta keluarga, dalam satu tahun. Maka tidak termasuk dalam PPh Pasal 21.

Berdasarkan PMK No. 101/PMK. 010/2016, Wajib Pajak tidak akan dikenakan pajak penghasilan apabila penghasilan Wajib Pajak sama dengan atau tidak lebih dari Rp54.000.000,-. Objek Penghasilan Tidak Kena Pajak dipaparkan sebagai berikut.

1. Rp54.000.000,- untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi.
2. Rp4.500.000,- tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin.
3. Rp54.000.000,- untuk istri yang memiliki jumlah penghasilan tersebut telah digabung dengan penghasilan suami.
4. Rp4. 500.000,- tambahan untuk setiap anggota keluarga kandung serta keluarga dalam garis keturunan serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga.

Noted : untuk wanita yg sudah menikah, walaupun punya tanggungan anak 5, PTKP nya tetap 54.000.000. Jadi anaknya suami yg nanggung.

*Penghasilan Kena Pajak (PKP)*
Menurut Peraturan Direktorat Jenderal Pajak No. PER-32/PJ/2015 Penghasilan Kena Pajak adalah pegawai tetap dan penerima pensiun berkala dikenakan PKP sebesar Penghasilan Netto dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) terbaru.

*Tarif Pajak PPh 21*
Berdasarkan Pasal 17 Ayat 1 UU PPh, perhitungan tarif pajak pribadi menggunakan tarif progresif sebagai berikut:

Penghasilan sampai dengan Rp50.000.000 per tahun dikenakan tarif pajak sebesar 5%.

1. Penghasilan 0 sampai dengan 50.000.000 per tahun di kenalan tarif 5%
2. Penghasilan Rp50.000.000,- sampai dengan Rp250.000.000,- per tahun dikenakan tarif pajak sebesar 15%.
3. Penghasilan Rp250.000.000,- sampai Rp500.000.000,- per tahun dikenakan tarif sebesar 25%.
4. Penghasilan di atas Rp500.000.000,- per tahun dikenakan tarif pajak sebesar 30%.

Sedangkan untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif sebesar 20% lebih tinggi daripada Wajib Pajak yang telah memiliki NPWP.

Tarif tanpa NPWP
1. 0 - 50.000.000 = 6%
2. 50 jt - 250 jt = 18%
3. 250 jt - 500 jt = 30%
4. Lebih dari 500 jt = 36%

Contoh Soal Perhitungan PPh 21 Pegawai Tetap :

Labels:

PROSES AKUNTANSI

*PROSES AKUNTANSI*
kegiatan akuntansi meliputi :
1. Pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan
2. Pemrosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang dihasilkan
3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan

Kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berulang sehingga membentuk siklus. Secara ringkas proses akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pengidentifikasian dan Pengukuran Data
Data yang relevan untuk keputusan terdiri dari transaksi transaksi dan kejadian dalam perusahaan. Transaksi atau kejadian akan selalu berhubungan dengan tindakan yang telah diselesaikan, misalnya membeli barang. Keinginan untuk membeli barang bukan merupakan transaksi, karena belum diselesaikan. Tapi saat perusahaan membeli barang itulah transaksi karena ada satuan pengukur yg digunakan yaitu uang. Data yang telah diidentifikasikan ini kemudian diukur. satuan pengukuran yang tepat dalam akuntansi adalah satuan uang (rupiah, dolar,dan lain-lain).

bagaimana dengan kegiatan perusahaan yang tidak dapat diukur dengan uang, misalnya pengangkat pegawai ?
dalam hal demikian kegiatan tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagai transaksi akuntansi (accounting transaction) dan karena itu tidak diproses lebih lanjut dalam akuntansi.

2. Proses dan Pelaporan
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran. Pencatatan (recording) transaksi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya ditulis dengan pensil atau pena, mengetik pada peralatan komputer, membuat lubang pada kartu Ponds, atau memberi tanda tanda tertentu.

pencatatan transaksi berarti mengumpulkan data secara kronologis. Disamping dicatat, transaksi perusahaan sekaligus digolongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan.

penggolongan (classifying) transaksi penting agar penyajian dapat diringkaskan. contoh dari penggolongan transaksi adalah apabila Semua pengeluaran Untuk gaji dikelompokkan kedalam satu pas penyajian misalnya beban gaji. Seperti Jurnal umum.. setiap transaksi di catat dengan nama-nama akun yg sesuai dengan transaksi. Sehingga akan memudahkan dalam pelaporan keuangan nantinya.

Pengikhtisaran (summarizing) adalah menyajikan informasi yang telah di golong golong kan ke dalam bentuk laporan seperti diinginkan pemakai.

3. Laporan Akuntansi
Laporan akuntansi (accounting reports) yang dihasilkan oleh suatu sistem akuntansi banyak macam ragamnya.

Jenis laporan yang dihasilkan tergantung pada pihak-pihak yang akan menggunakan laporan tersebut. salah satu yang utama adalah laporan keuangan (financial statement). disamping laporan keuangan banyak laporan-laporan lain yang dikeluarkan, misalnya laporan untuk pajak dalam bentuk Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak, laporan-laporan kepada badan-badan pemerintah (seperti misalnya Bapepam atau BKPM) dan laporan-laporan khusus untuk Manajemen perusahaan sendiri.

4. Analisis dan Interpretasi
Agar berguna dalam proses pengambilan keputusan, laporan akuntansi perlu dianalisis dan diinterpretasikan.

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) pada hakikat nya adalah menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan dengan angka lain atau menjelaskan arah perubahan (trend)nya.

angka-angka dalam laporan keuangan akan menjadi sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Mereka baru berarti apabila dihubungkan dengan angka lain atau dilihat arah perubahan lainny.

Misalnya apabila akuntan mengatakan bahwa perusahaannya memperoleh laba sebesar 4 miliar maka angka ini tidak berbicara banyak. Akan tetapi, bilang angka ini sudah dihubungkan dengan angka lain (misalnya angka penjualan yang berjumlah 100 miliar), maka hubungan tadi (laba merupakan 4% dari penjualan) akan lebih bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan.

apalagi kalau angka laba yang telah dinyatakan dalam presentasi tersebut presentasi terhadap penjualan ini dibandingkan dengan angka yang sama tahun lalu (Anggaplah misalnya bahwa presentasi laba terhadap penjualan tahun lalu adalah 8% ) mengetahui arah perubahan laba perusahaan dari 8% tahun lalu menjadi 4% tahun sekarang lebih bermanfaat lagi dalam proses pengambilan keputusan.

Interpretasi laporan keuangan (financial statement interpretation) menghubungkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya, dengan keputusan usaha yang akan diambil.

dari hubungan ini akan dapat dilakukan penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk pengambilan keputusan.

Misalnya bila laba perusahaan tahun ini adalah 4% dari penjualan sedangkan tahun lalu 8% maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedang mengalami perkembangan yang kurang baik. keputusan perlu diambil untuk mencegah penurunan lebih lanjut misalnya pengadaan promosi besar-besaran, atau menentapkan diskon dan lain lain.

perlu dicatat bahwa walaupun informasi akuntansi sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan namun pada umumnya suatu keputusan usaha tidak hanya didasarkan atas informasi tersebut, akuntansi hanyalah sebagai infrastruktur yg memberikan informasi atas kinerja perusahaan dan dampak kinerja tersebut terhadap kondisi perusahaan yang diukur dengan satuan angka angka.

Sumber materi : buku akuntansi suatu pengantar. Penulis : Soemarso S.R. penerbit : Salemba Empat

Labels:

PROSES AKUNTANSI DI PERUSHAAN MANUFAKTUR

*PROSES AKUNTANSI DI PERUSHAAN MANUFAKTUR*
Berbeda dengan perusahaan jasa dan dagang, proses akuntansi di perusahaan manufaktur tahap transaksinya dimulai dari pembelian bahan baku.

*BAHAN BAKU*
Pembelian bahan baku, seperti halnya perusahaan dagang, dicatat dalam buku pembelian (untuk pembelian kredit) dan buku pengeluaran kas (untuk pembelian tunai). Pembayaran utang yang bersangkutan dicatat dalam buku pengeluaran kas.

Di buku besar, Pembelian bahan baku dicatat dalam akun pembelian dan akun-akun lain yang berhubungan, misalnya potongan pembelian serta pembelian retur dan pengurangan harga.

pengeluaran bahan baku dari gudang untuk produksi tidak dicatat. Pemakaian bahan baku selama periode dihitung sebagai berikut :
*Persediaan awal periode + pembelian selama periode = bahan baku tersedia untuk produksi

*bahan baku tersedia untuk produksi - persediaan akhir = Pemakaian bahan baku selama periode.

Seperti perusahaan dagang, akun persediaan bahan baku
hanya digunakan untuk menampung ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode. jurnal penyesuaian dibuat untuk nilai persediaan yang ada di awal dan akhir periode. sementara itu, nilai persediaan ditentukan dengan menggunakan perhitungan fisik. Jurnal penyesuaian untuk persediaan awal dan akhir dilakukan terhadap akun ikhtisar harga pokok produksi.

*BURUH LANGSUNG / TENAGA KERJA LANGSUNG*
Pembayaran upah kepada buruh langsung dicatat dalam buku pengeluaran kas. Dalam buku besar perlu disediakan akun tersendiri untuk biaya buruh langsung. Pada akhir periode dibuatkan jurnal penyesuaian untuk upah yang masih belum saatnya dibayar. pembebanan biaya buruh langsung dilakukan dengan membuat jurnal penutup ke akun Ikhtisar Harga Pokok Produksi.

*BIAYA PABRIKSASI (Biaya Overhead pabrik)*
Biaya ini terdiri dari berbagai jenis, misalnya bahan pembantu, buruh tidak langsung, gaji, listrik, telepon, perlengkapan pabrik, pemeliharaan dan perbaikan, asuransi, penyusutan bangunan pabrik, penyusutan mesin-mesin pabrik, penyusutan kendaraan pabrik, penyusutan peralatan pabrik, dan lain-lain. untuk tiap-tiap jenis biaya dapat dibuatkan akun tersendiri di buku besar atau kalau ingin lebih sederhana dalam buku besar hanya disediakan satu akun saja yaitu biaya overhead pabrik sebagai akun induk (pengendali).

Rincian biaya pabrikasi ke dalam tiap-tiap jenis biaya dicatat dalam buku tambahan. Pembelian biaya pabrikasi, misalnya Pembelian bahan pembantu dicatat dalam buku pembelian. pembayarannya dicatat dalam buku pengeluaran kas.

Pembebanan biaya pabrikasi ke dalam produksi dilakukan dengan membuat jurnal penutup atas akun yang bersangkutan. akun lawannya adalah Ikhtisar Harga Pokok Produksi.

*PERSEDIAAN DALAM PROSES*
Proses produksi adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus. sementara itu, akuntansi harus melaporkan informasi keuangan secara berkala. akibatnya, pada saat laporan keuangan harus dibuat, terdapat kemungkinan adanya sebagian barang yang belum selesai diproses. Walaupun demikian biaya yang telah terjadi untuk barang itu tetap harus dilaporkan. Inilah yang dicantumkan sebagai persediaan dalam proses.

untuk memperoleh harga pokok produksi yang telah selesai, biaya pabrik ditambah dengan nilai persediaan dalam proses di awal periode dan dikurangi dengan nilai persediaan dalam proses di akhir periode.

Persediaan dalam proses, baik di awal maupun akhir periode diperoleh dengan jalan melakukan perhitungan fisik. untuk sementara jangan diperhatikan dulu Bagaimana menghitung nilai persediaan dalam proses. yang perlu diketahui adalah bahwa nilai ini terdiri dari biaya bahan baku, buruh langsung, dan biaya pabrikasi yang telah terjadi sampai dengan saat ini dilaporkan.

untuk mencatat nilai persediaan dalam proses, dibuatkan akun yang diberi nama "persediaan dalam proses"
pada akhir periode dibuat jurnal penyesuaian untuk menghilangkan persediaan dalam proses awal dan membebankan nya ke proses produksi. Sementara itu jurnal penyesuaian lain dibuat untuk menimbulkan persediaan dalam proses yang ada pada akhir periode. akun lawan yang digunakan dalam jurnal penyesuaian adalah ikhtisar harga pokok produksi.

*LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI*
Kegiatan produksi selama periode dilaporkan dalam laporan harga pokok produksi. Laporan ini merupakan perhitungan harga pokok barang yang selesai diproduksi selama suatu periode.


Sumber materi : dosen akuntansi & buku akuntansi suatu pengantar, penulis : Soemarso S.R.


Labels:

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

PAJAK PENGHASILAN (PPh)
PPh ini di bagi lagi menjadi : PPh pasal 21, pasal 22, pasal 23, pasal 24, pasal 25, pasal 26, dan pasal 29

PPh pasal 21:
menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 32/PJ/2015 adalah:
Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.

Dengan artian bahwa PPh pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas segala penghasilan. Pengenaan PPh pasal 21 dilakukan dengan cara pemotongan pajak penghasilan melalui pemotongan pajak PPh pasal 21.

Sebagai pihak yang dipotong dari PPh pasal 21, maka pihak yang memperoleh penghasilan tersebut berhak mendapatkan bukti potong dari yang memotong.

Yang menjadi subjek pajak PPh 21 adalah orang yang dikenakan pajak atas penghasilannya atau penerima penghasilan yang dipotong PPh 21.

Ada beberapa kategori yang dikenakan PPh 21 seperti: pegawai, bukan pegawai, penerima pensiun maupun pesangon, anggota dewan komisaris, mantan pekerja dan peserta kegiatan.


PPh Pasal 22
Pajak penghasilan pasal 22 menurut Undang-undang pajak penghasilan nomor 36 tahun 2008 adalah:
Bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan satu pihak terhadap wajib pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang. Pajak Penghasilan ini dikenakan kepada badan-badan usaha tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta yang melakukan kegiatan perdagangan ekspor, impor, dan re-impor.

PPh Pasal 23
Menurut Direktorat Jenderal Pajak, Pajak Penghasilan 23 (PPh 23) adalah:
Pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong oleh PPh pasal 21.

Umumnya, penghasilan PPh 23 terjadi saat adanya transaksi antara 2 pihak, pihak yang menerima penghasilan atau penjual atau pemberi jasa yang dikenakan PPh pasal 23. Pihak pemberi penghasilan atau pembeli atau penerima jasa akan memotong atau melaporkan PPh 23.

Sebagai tanda bahwa PPh 23 sudah dipotong, pihak pemotong harus memberikan bukti potong. Pelaporan PPh 23 dilakukan oleh pihak pemotong dengan cara menyampaikan SPT Masa PPh 23.

PPh pasal 24 :
Pajak Penghasilan Pasal 24 (PPh Pasal 24) mengatur tentang hak Wajib Pajak untuk memanfaatkan kredit pajak mereka di luar negeri. Hal ini bertujuan supaya Wajib Pajak tidak terkena pajak ganda. Karena Wajib Pajak telah melakukan pembayaran pajak asetnya di luar negeri. PPh Pasal 24 mengatur tentang nominal pajak yang dibayarkan di luar negeri yang berfungsi sebagai pengurang nilai pajak terutang yang dimiliki di Indonesia. 

Dengan kata lain, jumlah pajak yang harus dibayar di Indonesia dapat dikurangi dengan jumlah pajak yang telah mereka bayar di luar negeri. Syarat utamanya adalah nilai kredit pajak di luar negeri tidak melebihi utang pajak yang ingin dibayar di Indonesia.

Fungsi pph pasal 24 :
Fungsi dan manfaat dari pemberlakuan PPh 24 ini antara lain agar memudahkan Wajib Pajak Badan serta memberikan kesempatan kepada DJP untuk dapat mengelola aset yang besar dari Wajib Pajak di luar negeri. Mengapa seperti itu? Hal ini dikarenakan, dengan adanya PPh 24 ini dapat mengurangi resiko Wajib Pajak melakukan pembayaran ganda. Dengan melaporkan aset yang sudah dibayar pajaknya di luar negeri, Wajib Pajak dapat mengklaim dan mengurangi beban pembayaran pajak di dalam negeri. Namun sumber penghasilan yang dapat dikenakan pajak ini juga harus memenuhi persyaratan yang sudah ada.

Selain manfaat bagi Wajib Pajak, PPh 24 ini juga memberikan keuntungan DJP dalam mengelola aset warga Indonesia di luar negeri. Pemerintah dapat mngecek dan mengontrol aset yang ada di luar negeri dengan sistem pelaporan yang sudah dilakukan oleh Wajib Pajak.

PPh pasal 25 :
Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah pembayaran pajak penghasilan dengan sistem pembayaran angsuran. Tujuannya itu sebenarnya untuk meringankan beban wajib pajak dalam pembayaran pajak tahunannya. Adapun sanksi atas keterlambatan pembayaran PPh Pasal 25 yaitu wajib pajak akan dikenakan bunga sebesar 2% per bulan, dihitung dari tanggal jatuh tempo hingga tanggal pembayaran.

PPh pasal 26 :
Menurut Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008, PPh Pasal 26 adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan yang diterima wajib pajak luar negeri dari Indonesia selain bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia.

Semua badan usaha yang melakukan transaksi pembayaran (gaji, bunga, dividen, royalti dan sejenisnya) kepada Wajib Pajak Luar Negeri, diwajibkan untuk memotong Pajak Penghasilan Pasal 26 atas transaksi tersebut.

Berdasarkan PMK RI Nomor 9/PMK.03/2018 tentang SPT, pelaporan SPT PPh pasal 26 wajib e-Filing sejak 1 April 2018.

Tarif umum untuk PPh pasal 26 adalah 20%. Namun jika mengikuti tax treaty/Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), maka tarif dapat berubah.

PPh pasal 29 :
Menurut Undang-undang No. 36 Tahun 2008, Pajak Penghasilan pasal 28 adalah:

PPh kurang bayar yang tercantum adalah SPT Tahunan PPh, yaitu sisa dari PPh yang terutang dalam tahun pajak yang bersangkutan dikurangi dengan kredit PPh (PPh 21, 22, 23 dan seterusnya) dan PPh pasal 25.



Labels:

AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI / UNIVERSITAS

 AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI / UNIVERSITAS
Universitas merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademik, politeknik dan institute. Dalam aplikasi akuntansi dana dalam praktiknya dapat dilihat dari praktik akuntansi universitas  sebagai salah satu jenis organisasi nirlaba. Universitas dikelompokkan menjadi dua yaitu:

·         Universitas yang dikelola pihak swasta ( private university ) dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial Accountin Standard Board - FASB ( Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan ( FASB Statement ) no 117 tentang laporan keuangan untuk organisasi nirlaba.

·           Universitas yang dikelola pihak pemerintah ( public University), pelaksanaan akuntansi nya dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang dikembangkan oleh Govermental Accounting Standard Board – GASB ( Dewan Standar Akuntansi Pemerintah ) khusunya pernyataan  ( GASB Statement ) no 15 tentang  “ Model pelaporan keuangan untuk universitas “

Tujuan Umum Akuntansi Universitas :
1. Pertanggungjawaban
- Memberikan informasi keuangan yang lengkap, cermat dalam bentuk dan waktu yang tepat.
- Berguna bagi pihak yang bertanggungjawab atas kegiatan operasionalnya.
- Sebagai fungsi pertanggungjawaban.
- Manajemen harus bertindak secara bijaksana dalam penggunaan sumberdaya.

2. Aspek Menejerial :
- Akuntansi PT / Universitas harus menyediakan informasi keuangan yang diperlukan.
- Informasi keuangan berkaitan dengan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan penilaian kinerja organisasi.
- Tujuan ini harus dikembangkan agar dapat meng-andalkan informasi keuangan atas pelaksanaan yang lalu untuk pengambilan keputusan / penyusunan perencanaan di masa datang.

3. Pengawasan (control) :
- Akuntansi Universitas harus memungkinkan terselenggaranya pemeriksaan oleh Unit Pengawasan Intern (SPI) secara efektif dan efisien.
- Sesuai dengan A Manual Government Accounting dari badan PBB yang dinyatakan sebagai berikut:
“Accounting System must be maintained in a way that will facilitate audit by external review authorities and readily furnish informations needed for executive audit”


Struktur dana untuk universitas terdiri atas :
1.      Dana Lancar ( Current funds )
Dana lancar yaitu dana yang didirikan oleh universitas untuk mengelola kekayaan atau sumber  daya yang akan digunakan dalam rangka membiayai kegiatan operasional sehari-hari . dana lancar ini dibagi menjadu dua bagian yaitu :
- Dana yang penggunaan nya tidak ada batsan  ( Unrestricted current funds ) dana yg di gunakan untuk alokasi jangka pendek, tidak di batasi peruntukannya. Sumber nya daru uang SKS misalnya, dialokasikan untuk pembayaran gaji dosen.
- Dana yang penggunaan nya terbatas ( Restricted current funds ) dana yg digunakan dalam jangka waktu 1 tahun / menengah. Misal perawatan & pengadaan fasilitas kampus, intensif dosen dll.

2.      Dana Pinjaman ( Loan Funds )
Dana pinjaman yaitu dana yang didirikan untuk mengumpulkan dana-dana yang akan digunakan untuk memberikan pinjaman baik kepada pegawai universitas maupun pihak –pihak lain yang terkait dengan universitas.

3.      Dana anuitas dan pensiun ( Annuity and life Income Funds )
Dana ini seperti dana pensiun yang dikelola oleh universitas, 

4.      Dana Abadi ( Endowment funds )
Dana Abadi yaitu dana yang dikumpulkan dan kemudian dikelola oleh universitas tidak untuk penggunaan jangka pendek. Dana ini diabadikan kemudian dikelola dalam bentuk investasi yang hasilnya bisa di manfaat kan untuk penggunanaan jangka pendek.

5.      Dana Pembangunan ( Plant Funds )
Dana Pembangunan yaitu dana yang dikumpulkan dengan tujuan penggunaan berupa pembangunan gedung, fasilitas dan aktiva tetap lainnya.

 Akuntansi dana untuk universitas serupa dengan akuntansi unit-unit pemerintah. Keduanya mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana, menggunakan anggran untuk merencanakan dan memonitor operasi, juga menggunakan sistem beban pemesanan untuk mencatat pesanan pembelian yang dilakukan, memiliki transaksi dan transfer antar dana serta menyajikan neraca serta laporan operasi untuk periode berjalan.

Akuntansi dana untuk universitas harus memisahkan antara terikat pembatasan yang dimaksud berasal dari pihak eksternal universitas. Ada tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu universitas yaitu :
· Laporan pendapatan, belanja dan beban lainnya
· Laporan perubahan saldo dana
· Neraca kombinasi

Perbandingan dengan akuntansi pemerintah :
Persamaan :
- Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi.
- Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum yaitu obyektivitas, konsistensi, materialitas dan pengungkapan yang memadai.

Perbedaan :
- Terutama dari segi kegiatan dan tujuannya.
- Akuntansi Pemerintah menggunakan dana yang berasal dari Negara atau Daerah, seperti APBN/APBD, DAU/DAK, PAD, dan sumber lainnya sedangkan Akuntansi Organisasi Nirlaba merupakan dari satu dana yang berasal dari masyarakat dan hibah.
- Akuntansi Pemerintah menggunakan sistem anggaran, sedangkan Akuntansi Nirlaba menggunakan sistem non-Anggaran.


Labels:

Monday, 13 July 2020

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya memberikan jasa berupa pelayanan kepada konsumen. Produk perusahaan jasa adalah layanan yang tidak bisa dilihat dengan mata, namun dirasakan manfaatnya oleh konsumen, misalnya perusahaan taksi dan bis, bioskop, taman hiburan, bengkel mobil, salon kecantikan, kantor akuntan, notaris, biro konsultan, Bank, serta asuransi.

Ciri-ciri perusahaan jasa antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan usahanya berupa pelayanan dengan menerima balas jasa
2. Pembelian barang oleh perusahaan jasa (bahan habis pakai/perlengkapan dan peralatan) tidak untuk diolah atau dijual kembali tetapi untuk memberikan pelayanan kepada pemakai jasa.
3. Pendapatan diperoleh dari penjual jasa
4. Laba usaha diperoleh dari pendapatan jasa dikurangi dengan biaya-biaya usaha.

Menjurnal transaksi harian Perusahaan Jasa
Pengertian jurnal itu sendiri berasal dari kata jour (bahasa Prancis) yang artinya harian. Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang dipakai untuk mencatat setiap bukti pencatatan secara kronologis menurut nama akun dan jumlah yang harus di debit dan kredit.

Contoh transaksi :
1/10/2020 Arif menyetor uang tunai sebesar Rp. 10.000.000 ke kas perusahaan.
3/10/2020 membayar sewa kios Rp. 2.000.000 untuk 1 thn
5/10/2020 Membeli mesin jahit Rp. 2.500.000 dari Toko Harapan sebesar Rp. 1.500.000 tunai dan sisanya kredit.
8/10/2020 membeli tunai perlengkapan sebesar Rp. 100.000
10/10/2020 menerima hasil jahit sebesar Rp. 1.000.000
15/10/2020 membayar utang kepada Toko Harapan Rp. 1.000.000
20/10/2020 Membayar gaji tukang jahit Rp. 500.000
30/10/2020 Menerima hasil jahitan Rp. 500.000

Transaksi transaksi di atas di catat kedalam jurnal sbb :

Tanggal Keterangan
 Debit   Kredit 
01/10/2020 Kas  10.000.000  
          Modal Tn Arif      10.000.000
  (Mencatat investasi Pemilik)      
         
03/10/2020 Sewa dibayar dimuka  2.000.000  
          Kas     2.000.000
  (Membayar sewa kios 1th)      
         
05/10/2020 Mesin Jahit  2.500.000  
         Kas    1.500.000
         Utang Dagang     1.000.000
  (Membeli 1 msein jahit dari Toko Harapan)      
         
08/10/2020 Perlengkapan       100.000  
         Kas       100.000
  (Membeli Perlengkapan)      
         
10/10/2020 Kas     1.000.000  
        Pendapatan Jasa          1.000.000
  (Menerima Hasil Jahitan)      
         
15/10/2020 Utang Dagang    1.000.000  
        Kas      1.000.000
  (Membayar Utang kepada Toko Harapan)      
         
         
20/10/2020 Beban Gaji            500.000  
        Kas            500.000
  (Membayar gaji tukang jahit)      
         
30/10/2020 kas            500.000  
        Pendapatan Jasa         500.000
  (menerima hasil jahitan)


Sumber materi : buku akuntansi siklus akuntansi perushaan jasa dan perusahaan dagang. Penerbit : yudhistira
     

Labels:

Thursday, 25 June 2020

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Bila dilihat dari ilmu ekonomi, sektor publik dapat didefinisikan sebagai sebuah entitas yang kegiatannya terkait dengan usaha menghasilkan barang dan pelayanan publik dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan hak publik

Sedangkan akuntansi adalah suatu proses pencatatan pengklasifikasian dan pelaporan berbagai informasi ekonomi yang disajikan kepada pemakai laporan tersebut

Pengertian akuntansi untuk sektor publik adalah suatu proses pengumpulan, pengklasifikasian, analisis, dan pembuatan laporan pengelolaan keuangan dalam lembaga publik.

Bisa dibilang, akuntansi untuk sektor publik ini digunakan untuk transparansi kepada publik untuk memenuhi hak-hak publik. 

Laporan pengelolaan keuangan ini nantinya digunakan lembaga publik untuk memberikan informasi keuangan pada pihak yang membutuhkan. Intinya, laporan pengelolaan keuangan ini sangat membantu saat ada pengambilan keputusan.

Ruang lingkup akuntansi sektor publik
Pemerintahan pusat dan daerah, Badan Usaha Milik Negara atau badan usaha milik daerah, Yayasan, organisasi politik, LSM, Universitas, tempat peribadatan, dan organisasi nirlaba lainnya.

Mudahnya, lembaga sektor publik yang menggunakan bidang akuntansi ini merupakan lembaga yang menggunakan anggaran publik. Jadi, lembaga sektor publik ini perlu memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Pertanggungjawaban ini didapatkan dari laporan pengelolaan keuangan yang disusun dengan akuntansi untuk sektor publik.

Organisasi sektor publik dituntut agar lebih efisien dalam mengelola biaya sosial dan ekonomi dalam memanfaatkannya untuk publik serta dampak dari aktivitas yang dilakukan

Semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas (pertanggungjawaban) publik oleh pemerintah pusat/daerah, unit kerja pemerintah, departemen, dan lembaga-lembaga negara sektor publik menjadikan akuntansi sektor publik dapat cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan guna mengelola urusan urusan publik.

Tujuannya untuk keperluan transparansi dan pemberian informasi kepada publik dalam rangka pemenuhan hak-hak publik

Karakteristik organisasi sektor publik
~ Bergerak dalam lingkungan yang kompleks seperti ekonomi sosial dan lain-lain
~ tujuan utama adalah pemberian pelayanan publik seperti pendidikan kesehatan kemasyarakatan dan lain-lain
~ dalam kegiatannya tidak mengutamakan keuntungan (profit) namun dalam bidang keuangan tetap didasarkan prinsip ekonomis, efisien, dan efektif (value for money).

Pentingnya value for money pada akuntansi sektor publik adalah bahwa sektor publik sering dinilai sebagai inefisiensi, pemborosan, dan institusi yang selalu merugi. Sehingga dalam Konsep Pengelolaan sektor publik dikenal adanya value for money yaitu didasarkan pada 3E (ekonomi, Efisiensi, dan efektivitas)

Sumber pembiayaan atau pendanaan berasal dari para pengguna jasa pelayanan, sumbangan, atau bantuan dari pemerintah, atau donor. penggunaannya untuk membiayai pengeluaran atas penyediaan jasa pelayanan kepada masyarakat yang merupakan biaya operasional

Tujuan dari akuntansi sektor publik adalah
1. Menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan kepentingan anggota, penyumbang, pihak lain yang berkepentingan.
2. Pihak pengguna laporan keuangan organisasi sektor publik memiliki kepentingan untuk menilai tentang jasa yang diberikan dan cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya. Jadi kayak sebagai laporan pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja yang dilakukan lembaga pemerintah. Jadi, publik dapat melihat transparansi tentang seperti apa penggunaan anggaran publik oleh lembaga pemerintah.

Laporan keuangan organisasi sektor publik menyajikan informasi mengenai :
- jumlah aset kewajiban dan Aset bersih
- pengaruh transaksi yang mengubah nilai dan sifat aset bersih
- jenis dan jumlah arus masuk dan keluar sumber daya dalam satu periode
- cara mendapatkan dan membelanjakan kas
- usaha jasa suatu organisasi

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa komponen yang dapat mempengaruhi kinerja lembaga sektor publik. Pertama, pengaruh dalam bidang ekonomi. Misalnya berupa tingkat inflasi, nilai tukar mata uang, infrastruktur, dan lainnya. Selanjutnya pengaruh dalam bidang politik. Misalnya seperti pemerintahan yang berkuasa, hubungan antar masing-masing lembaga, dan lainnya.

Bidang kebudayaan dan demografis pun juga turut mempengaruhi kinerja lembaga sektor publik. Dalam bidang kebudayaan dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat yang berbeda, tingkat pendidikan, keberagaman suku, dan lainnya. Sedangkan dalam bidang demografis, kinerja lembaga publik dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan masyarakat, kesehatan masyarakat, migrasi, dan lainnya.

Labels:

KAS

Kas adalah aktiva lancar perusahaan yang terdiri dari uang kertas uang logam dan kertas berharga yang mempunyai sifat seperti uang, yaitu dapat diterima sebagai alat pembayaran atau alat tukar termasuk juga simpanan di Bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu.

Kas adalah aktiva yang dimiliki dan digunakan pada hampir semua penghasilan. kas merupakan alat tukar dan juga digunakan sebagai dasar pengukuran dalam akuntans.

Ibarat seorang manusia kas merupakan darah yang akan mengalir di tubuh perusahaan. Kas akan memberikan dukungan terhadap seluruh operasional bagian tubuh perusahaan. jika kas yang mengalir mengalami gangguan, operasional perusahaan akan dapat terganggu. Begitu pentingnya kas bagi seluruh perusahaan sehingga kas merupakan aktiva yang paling likuid dan di letakkan di bagian atas neraca.

Motif utama perusahaan memegang uang kas antara lain:
1. Motif transaksi, yaitu kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran yang timbul dari kegiatan bisnis
2. Motif berjaga-jaga, yaitu kas diperlukan untuk berjaga-jaga Apabila terjadi kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga
3. motif spekulasi, yaitu kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulatif agar mendapat keuntungan Jika ada peluang jangka pendek

Salah satu hal yang sering terjadi di perusahaan adalah terjadinya selisih kas.
Kas antara pencatatan dengan kas yang kita pegang kadang gak sesuai alias ga balance.

Kalo dalam akuntansi, kalo terjadi selisih kas.. ada perhitungannya.. jadi si pemegang kas ngga perlu ganti atau nombok kalo terjadi selisih.

Pengertian selisih kas itu sendiri adalah merupakan perbedaan yang terjadi antara jumlah kas menurut perhitungan fisik dan catatan khas yang ada pada rekening bank maupun catatan buku besar kas pada perusahaan

Terjadinya selisih kas dapat disebabkan karena kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi penjualan tunai misalnya ,
1. kekeliruan saat melakukan pengembalian uang kepada pelanggan
2. Kesalahan mencatat yang dilakukan baik pada saat melakukan penerimaan kas maupun pengeluaran kas yang kemudian baru diketahui adanya selisih setelah dilakukan pencakokan pada saldo kas perusahaan maupun pada bank

Apabila kas menurut perhitungan fisik lebih besar dibanding menurut catatan buku besar kas disebut selisih kas lebih (cash overage)

Tapi apabila kas menurut perhitungan fisik lebih kecil dibanding menurut catatan buku besar kas disebut selisih kas kurang (cash Shortage)

Nah kalo pada akhir periode setelah dilakukan pencocokan kemudian terjadi selisih kas.. maka pencatatan jurnal penyesuaian nya adalah sebagai berikut :
~ selisih kas lebih, jurnalnya adalah :
KAS (D)
SELISIH KAS (K)

~ Selisih kas kurang, jurnalnya adalah :
SELISIH KAS (D)
KAS (K)

Contoh soal
Saldo kas menurut buku kas menunjukkan jumlah debit Rp. 12.560.000, Sedangkan jumlah kas menurut perhitungan fisik menunjukkan jumlah Rp. 12.545.000
Jurnal penyesuaian untuk mencatat selisih kas tersebut adalah :
Karena yg kita catet (buku kas) lebih gede, dari uang yg adav sebenarnya (perhitungan fisik) maka selisih kas kurang (cash shortage). Jadi biar pencatatan buku kas nya berkurang diperlukan jurnal sebagai berikut :
Selisih kas (D) Rp. 15.000
Kas (K)  Rp. 15.000

Noted : 12.560.000 - 12.545.000 = 15.000

Jadi patokannya itu perhitungan fisiknya kalau misalnya uang yang kita pegang itu lebih besar daripada yang dicatat berarti dia selisih kas lebih, tapi kalau uang yang kita pegang lebih kecil daripada yang kita catat di buku Berarti itu namanya selisih kas kurang

Nah kenapa casnya ditaruh di kredit supaya nanti pas neraca saldo di sesuaikan pencatatan kas nya berkurang.

Selisih kas kurang yang jumlahnya tidak materil (kecil) dapat dianggap sebagai kerugian perusahaan dan dicatat sebagai beban lain-lain, sebaliknya kas lebih yang tidak materil dapat dianggap sebagai pendapatan lain-lain.

namun jika selisih kas cukup besar dan dapat diketahui keberadaannya dan kemungkinan dapat ditagih maka dapat dianggap sebagai piutang. Apabila tidak dapat ditagih selisih kas dilaporkan sebagai rugi luar biasa (extra Ordinary losses)

Contoh kasus selisih kas kurang yang tidak materil itu kayak selisih karna pembulatan. Nah itu kan kecil ya dan gak diketahui keberadaannya. Jadi kalo selisih kurang, dimasukin ke beban lain-lain aja. Tapi kalo selisih lebih masuknya ke jurnal pendapatan lain-lain.  

Sumber materi : 
- Akuntansi siklus akuntansi tingkat menengah (intermediate), penerbit Yudistira
- Modul Akuntansi 2A, penerbit Erlangga


Labels:

Tuesday, 23 June 2020

PAJAK ADALAH TULANG PUNGGUNG NEGARA

Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga, perekonomian Negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos pos pengeluaran. Adapun sumber penerimaan Negara antara lain, pajak, retribusi, keuntungan dari perusahaan Negara, denda- denda dan perampasan yang dilakukan Negara, sumbangan masyarakat, percetakan uang, pinjaman, dan hadiah.

Diantara sumber penerimaan Negara tersebut, pajak merupakan sumber utama penerimaan Negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan Negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak meliputi dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan saran umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit atau puskesmas, kantor polisi, dan lain-lain dibiayai dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak.

Sebagian besar Negara di dunia ini memiliki sistem perpajakan untuk membiayai pengeluaran pemerintahannya. Tidak terkecuali dengan Indonesia, dimana pajak menjadi Tulang Punggung untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dalam rangka menyediakan barang publik dan jasa publik.

Di indonesia, dikenal beberapa jenis pajak, seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Materai (BM), dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB). Dikenal juga beberapa macam pajak daerah, seperti pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak restoran, dan lain-lain.

Pajak dalam istilah asing disebut tax (Inggris); import contribution, taxe, droit (Prancis); steuer, abgabe, gebuhr (Jerman); impuesto contribution, tributo, gravamen, tasa (Spanyol), dan belasting (Belanda).

sumber buku : Belajar pajak, penulis : Kusanto, penerbit : Mutiara Aksara

yuk belajar bareng :)

Labels:

Friday, 19 June 2020

Akuntansi penting ga sih???

Akuntansi itu tidak menyelesaikan masalah dalam perusahaan, bagaimana cara mengelola sebuah perushaan atau usaha. Pengelolaan perusahaan dijawab oleh ilmu manajemen, seperti manajemen pembelian, manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen komunikasi, dan cabang-cabang ilmu manajemen lainnya.

Dengan ilmu manajemen, seluruh sumber daya dalam perushaan dioptimalkan melalui kebijakan dan tindakan pengelolaan yang tepat sehingga komponen dalam perusahaan bersinergi menghasilkan kinerja perusahaan sebagai satu kesatuan.

Berarti ilmu manajemen lebih penting dari akuntansi dong?

Eits tar dulu…

Untuk pengambilan keputusan, manager memerlukan informasi mengenai aktivitas perusahaan, jumlah produksi, berapa uang masuk dan keluar setiap bulannya, apakah untng atau rugi, apakah omset semakin meningkat atau malah sebaliknya.

Nah disini lah peran seorang Akuntan. Sebagai infrastruktur.

Fungsi nya akuntansi adalah untuk memberikan informasi atas kinerja perushaan dan dampak kinerja tersebut terhadap kondisi perushaan.

Ukuran kinerja yang paling objektif adalah jika dinyatakan dalam nilai moneter. Nah akuntansi-lah yang menyajikan informasi yang objektif, yang disajikan dalam laporan keuangan (laporan keuangan dapat berupa laporan laba/rugi, laporan neraca, perubahan ekuitas, laporan kinerja cabang, laporan hasil usaha segmen usaha, laporan hasil investasi atas join venture dan lainnya.)

Laporan keuangan penting artinya bagi perushaan. Bagi pihak internal perushaan, laporan keuangan menjadi alat untuk mengukur kapabilitas perusahaan dalam menjalankan operasinya. Laporan keuangan juga menjadi acuan untuk mengetahui kelemahan perushaan sehingga upaya perbaikan dapat dilakukan. Selain itu, laporan keuangan juga bermanfaat untuk mengetahui departemen, divisi, atau bagian lain perusahaan yang perlu ditingkatkan.

Sebuah perusahaan adakalanya menilai apakah sebuah cabang perlu ditutup karena merugi atau perlu dikembangkan. Ada kalanya pula perusahaan memberikan bonus yang lebih tinggi kepada karyawan cabang tertentu atas rujukan laporan keuangan, karena caba tersebut mampu meningkatkan omset perushaan tiap bulannya. misalnya.

Laporan keuangan bisa menjadi rujukan untuk mengembangkan sebuah proyek atau melakukan rencana strategis kedepan, seperti melakukan merger atau divestasi, membuka atau menutup segmen usaha, melakukan system konsinyasi dan lain sebagainya. Laporan keuangan juga menjadi acuan untuk menemukan metode atau teknik dalam meningkatkan penjualan atau melakukan efisiensi operasi.

Laporan keuangan dihasilkan dalan suatu system yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan. Akuntansi merupakan infrastruktur dalam system tersebut. Kualitas laporan keuangan akan sangat ditentukan oleh infrastrukturnya. Karena laporan keuangan amat diandalkan untuk pengambilan keputusan, akuntansi sebagai insfrastruktur harus mampu mendukung penyajian laporan keungan yang berkualitas agar dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan.

Nah udah taukan seberapa pentingnya kamu calon calon akuntan…

Itulah sebabnya.. seorang manager tidak perlu bisa membuat laporan keuangan, tapi setidaknya dia harus bisa membaca laporan keuangan. Karena dari laporan ini akan terlihat aktivitas perushaan.. mana biaya yang dikeluarkan untuk keperluan yang tepat juga mana biaya yang dikeluarkan untuk hal yang sia-sia. Divisi mana yang perlu evaluasi dan divisi mana yang perlu mendapatkan pujian dan sebagainya.

CMIIW J

Sekian. Semoga bermanfaat.


Labels:

Sunday, 7 June 2020

PERSAMAAN AKUNTANSI

Persamaan Akuntansi

Persamaan akuntansi merupakan persamaan yang menunjukkan sumber ekonomi (asset) yang digunakan untuk mendapat keuntungan pada kegiatan usaha dan juga menunjukan klaim (hak) atas sumber ekonomi tersebut, yaitu liabilitas dan ekuitas.

Aset merupakam sumber ekonomi yang dapat digunakan untuk mendatangkan keuntungan bagi kegiatan bisnis, seperti kas dan setara kas, persediaan barang dagang, perlengkapan kantor, serta tanah dan bangunan. Nah klaim atas asset ada dua sumber kalo ga dari utang atau liabilitas yah dari modal atau ekuitas

Hubungan antara asset, liabilitas dan ekuitas dalam persamaan akuntansi terlihat sebagai berikut :

(sumber ekonomi)                   (klaim Terhadap Sumber Ekonomi)

     Aset                        =               Liabilitas + Ekuitas Pemilik

Untuk menunjukan berapa jumlah modal pemilik atau ekuitas dapat digunakan persamaan berikut ini :

Ekuitas = Aset – Liabilitas

Nah akun-akun dasar kan ada 4.. pernah kita bahas di blog sebelumnya yaa, yaitu Aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Nah masing-masing dari kepala akun itu punya posisinya masing-masing saat mencatat transaksi keuangan.

Apa aja posisi nya? Yuk kita bahas!

Aset

Debit

Kredit

 +

-


Beban

Debit

Kredit

+

-

 

Liabilitas

Debit

Kredit

-

+

Ekuitas

Debit

Kredit

-

+

 

Pendapatan

Debit

Kredit

-

+

 ini udah posisi mutlak ya gaes, ga bisa di ganggu gugat.

1.      Aset à nah asset ini kalo bertambah di debit, dan berkurang di kredit. Asset itu ada banyak cabang akunnya (kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan dan lain-lain. Udah aku bahas di blog sebelumnya)

Contoh transaksi :

Tuan Alam menginvestasikan uangnya untuk modal usaha sebesar Rp. 1.000.000

Maka jurnal transaksinya adalah..      

 

Keterangan

Debit

Kredit

Kas

Rp. 1.000.000

 

Modal Tn Alam

 

Rp. 1.000.000

(Investasi Tn Alam)

 

 

 

Nah kenapa Kas ditaro di debit. Karna saldo normal akun kas adalah kalo nambah di debit, kalo berkurang di kredit.

 

Dari contoh kasus kan Tn Alam menginvestasikan uangnya untuk modal usaha… otomatis uang yang masuk ke perusahaan bertambah dong yaaa? Nah uang alias kas kalo nambah itu ada di sisi debit.

 

Nah lawannya pake akun Modal Tn Alam… karna uangnya tuan Alam yang di investasikan ke perusahaan disebut modal. dan modal alias ekuitas kalo bertambah di sisi kredit.

 

2.      Beban à Beban ini kalo bertambah di debit dan kalo dia berkurang di kredit.

Contoh transaksi :

Tuan Alam membayar beban sewa ruang kantor selama sebulan sebesar Rp. 200.000

Maka jurnal transaksinya adalah…

 

Keterangan

Debit

Kredit

Beban Sewa

Rp. 200.000

 

Kas

 

Rp. 200.000

(Sewa Ruang Kantor)

 

 

 

Nah kenapa beban sewa di taro di debet? Karena kita habis nambah beban.. yaitu beban sewa ruang kantor.

Beban kalo bertambah itu di debit, jadi kita letakan uang 200.000 di sisi debit, nah kenapa lawannya kas? Karena kita bayar sewa pake uang kan? Yaiyalah masa pake daon wkwk. Otomatis uang kita berkurang dong?? Kan tadi ada 1.000.000 tuh di di pake buat bayar sewa ruang kantor 200.000 uang kita jadi berkurang kan… jadi sisa 800.000 nah uang berkurang itu adanya di posisi kredit. Otomatis kita taruhlah kas kita sebesar Rp. 200.000 di kredit…

3.      Liabilitas alias kewajiban alias utang à nah ini nih utang dia kalo nambah di kredit ya gaes. Inget BERTAMBAH DI KREDIT, kalo berkurang baru deh di debit. Kenapa bisa gitu? Biar faham langsung aja kita ke contoh kasus :

 

Contoh Transaksi :

Tuang Alam Membeli Perlengkapan kantor berupa computer sebesar Rp. 4.000.000 ke Abadi Jaya secara Kredit.

Jurnal transaksinya adalah…

 

Keterangan

Debit

Kredit

Perlengkapan Kantor

Rp. 4000.000

 

Utang Usaha

 

Rp. 4.000.000

(Beli perlengkapan kantor)

 

 

 

Nah, jelas kan.. karna kita habis beli perlengkapan, otomatis perlengkapan kita nambah dong… perlengkapan itu masuk ke bagian Asset ya gaes. Asset bertambah di debit begitupun perlengkapan, ya kalo nambah udh pasti di debit.

 

Lanjut… karena kita belinya ga pake uang. Alias ngutang. Jadi kita punya utang dong.. nah utang kita kalo nambah itu di taro di posisi kredit yaa. Jadinya balance kan?

 

Lanjut!!!

 

4.      Ekuitas alias modal à ini juga kalo nambah di kredit, berkurang di kredit. Contoh transaksi dan penjelasannya sama kek asset ya gaes J atau contoh lagi deh : Tn alam membeli mobil sebesar Rp. 100.000.000 untuk di investasikan ke perushaan guna untuk menjalankan usahanya.. maka jurnalnya adalah…

 

Keterangan

Debit

Kredit

Kendaraan

Rp. 100.000000

 

Modal Tn Alam

 

Rp. 100.000.000

(Investasi Tn Alam)

 

 

 

Jadi perusahaan sekarang punya kendaraan pemberian Tn alam. Dan kedaraan termasuk Asset perushaan maka… ditaruhlah kendaraan di debit. Karna Aset bertambah di debit kan?

Nah lawannya modal Tn Alam… yak kan Tn Alam pake uang pribadinya buat beli mobil dengan niatan untuk di gunakan untuk kelancaran usahanya, jadi istilahnya tuh Tn Alam berinvestasi berupa mobil ke perusahaan.. makanya jurnalnya Modal Tn Alam di kredit.. kan nambah lagi dong modal Tn Alam, yg tadinya cuman nyetor uang doang 1 jt, sekarang nambah nyetor mobil sebesar Rp. 100.000.000. ketentuan awal.. kalo modal bertambah di kredit…

 

5.      Pendapatan alias Revenue à kalo nambah di Kredit, berkurang di Debit. Lah kok pendapatan nambah di kredit sih kak? Kan pemasukan?

Noted ya teman-teman : debit kredit itu bukan soal pemasukan atau pengeluaran, bukan soal penambaha atau pengurangan. Debit kredit itu adalah tempat kita memposisikan akun akun transaksi kita.

 

Jadi walaupun pendapatan itu masuk kedalam penambahan, tapi posisi mutlaknya ada di kredit kalo bertambah. Dan ga bisa di ganggugugat lagi. Karena ada yang lebih berhak menempati posisi debit, yaitu kas atau piutang.

 

Contoh soal :

Tn Alam menyelesaikan pekerjaan jasa penyusunan laporan keuangan dan menerima uang secara tunai dari pelanggan sebesar Rp. 10.000.000

Jurnal transaksinya adalah …

 

Keterangan

Debit

Kredit

Kas

Rp. 10.000.000

 

Pendapatan Jasa

 

Rp. 10.000.000

(Menyelesaikan pekerjaan jasa penyusunan laporan kuangan)

 

 

 

Nah Tn alam nerima uang nih dari hasil pekerjaannya.. bisa dibilang menerima uang dari hasil pendapatan… nah otomatis uang nambah dong dari yg cuman 800.000 jadi 10.800.000, uang nambah ada di posisi debit.

Nah karena ia nerima uang dari hasil uasaha dia.. hasil uasah itulah disebut pendapatan.. otomatsi pendapatannya nambah dong, dan di taruh di kredit.

 

Kalo kita udah paham nih posisi-posisinya kita jadi ngerti. Dan cukup liat jurnalnya aja kita udah bisa tau kalo itu transaksi penerimaan uang dari hasil usaha. Begitu sobat…

 

Nah gimana? Sudah faham atau masih bingung?

Sekian materi untuk hari ini, terimakasih yang sudah mampir, semoga bermanfaat yaa

 

Salam

Winda

Sumber materi : Dosen akuntansi dan buku Akuntansi siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Perushaan Dagang kelas 1 SMK. Peneribit Yudistira.


Labels: